fintech palsu
intmassmedia.com

KOMINFO BLOKIR AKUN FINTECH PALSU YANG MARAK DI TELEGRAM

Akun-Akun Fintech Palsu Yang Marak Di Telegram di Blokir Kominfo

fintech palsu
cdn.yukepo.com

Saat ini, akun-akun fintech palsu yang mengatasnamakan perusahaan financial technology (fintech) resmi seperti Investree dan OVO di Telegram banyak beredar. Karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana melakukan negosiasi dengan aplikasi komunikasi untuk memblokir akun.

Anthonius Malau, Koordinator Pengendalian Internet pada Direktorat Jenderal Aplikasi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan faktur palsu dilaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) dan kelompok kerja pemberitahuan investasi. Telegrap. Kementerian masih mengambil tindakan terhadap tagihan palsu.

“Ke depan, apapun namanya jika ada dugaan OJK ilegal, kami akan bertindak melarang atau mengakhirinya,” kata Anthonius dalam konferensi pers virtual, Senin (21/21).

Tongam L Tobing, presiden Kelompok Kerja Peringatan Investasi, mengatakan bahwa akun palsu atas nama fintech resmi itu memang tersebar di Telegram. Nama resmi perusahaan digunakan untuk menarik perhatian pengguna Telegram. Oleh karena itu, akun palsu ini menawarkan investasi kepada pengguna platform.

“Saat melacak akun, ia menawarkan investasi dan meminta pengguna untuk menginvestasikan uang. Kemudian mereka dengan sengaja mengeluarkan pengguna dari akun dan memaafkan,” katanya.

Sebelumnya, penyedia pinjaman fintech resmi Investree telah menemukan tujuh akun pinjaman ilegal atas nama perusahaan di Telegram sejak awal tahun. Mereka mengaku hanya memiliki satu akun resmi di Telegram, yaitu Treebot.

CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan mungkin ada banyak akun lain yang mengatasnamakan Investree. “Tidak hanya ke Investree yang namanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tapi juga ke fintech lender lainnya,” kata Adrian.

Nama-nama pemberi pinjaman online ilegal atas nama Investree antara lain adalah Investasi Pasti Berkembang, Investree_01, Investree_SA3, Investre_e, IVESTREE, Investre3 dan Adrian Gunadi.

PT Visionet Internasional, fintech payment manager di OVO, juga membenarkan bahwa OVO Reksa Dana Investasi adalah anak perusahaan palsu dari grup Telegram. Rekening tersebut tidak terkait dengan penerbit uang elektronik resmi Bank Indonesia (BI).

“Hanya ada satu channel resmi Telegram OVO yang bernama ‘OVO Team Community’,” kata Karaniya Dharmasaputra, President and CEO OVO, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/20).

Mereka merasa sangat dirugikan karena nama OVO telah disalahgunakan secara illegal dan illegal. Manajemen OVO terus bekerja sama dengan pihak berwenang dan Telegram untuk segera melikuidasi akun palsu yang mengatasnamakan beberapa perusahaan fintech, bank, dan lembaga keuangan besar lainnya.

 

 

Sumber: katadata.co.id

Originally posted 2022-02-22 16:06:11.

Check Also

Rekomendasi 5 Hard Drive Eksternal di Tahun 2022

Hard Drive External Paling Bagus Saat Ini Pilihan Kami Dapatkan salah satu hard drive eksternal …