cdn1.katadata.co.id

DAFTAR PILIHAN SAHAM MURAH INI DI PREDIKSI PUNYA PROSPEK CERAH

Pilihan Saham Harga Murah Yang Diprediksikan Mempunyai Prospek Cerah

saham prospek cerah
mm5007.sbm-itb.net

 

Tengok saja opsi saham yang ditawarkan dengan harga murah, namun tahun 2022 diharapkan memiliki prospek yang baik. Saham berbiaya rendah ini biasanya berasal dari saham tingkat dua dan tingkat tiga.

Harga sahamnya relatif murah karena harga per lembarnya di bawah Rp 1.000. Artinya harga saham lebih murah dibandingkan harga eceran rokok.

Saham lapis kedua dan ketiga umumnya lambat sejak awal tahun. Hal ini tercermin dari indeks seperti PEFINDO25 dan IDX SMC Liquid yang bergerak lambat. Sampai saat ini (ytd), PEFINDO25 turun 0,31%, sedangkan IDX SMC Liquid naik tipis 0,33%.

Asal tahu saja, PEFINDO25 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 emiten kecil dan menengah dengan kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi. Sementara itu, SMC Liquid Index mengukur perkembangan harga saham-saham dengan kapitalisasi pasar yang sangat likuid, kecil dan menengah.

Analis Elliott Wave – Master PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mencatat, saham-saham kecil dan menengah melemah sejak awal tahun akibat rotasi pasar saham. Saat ini, investor cenderung membeli saham blue chip karena kinerjanya yang kuat di tahun 2021.

Misalnya, saham-saham prospek cerah unggulan di sektor perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Untuk saham Kelas II dan Kelas 3, investor sedang menunggu publikasi laporan keuangan tahunannya.

“Sejauh ini baru sekitar 27 emiten yang merilis laporan keuangan tahunan dan sebagian besar emiten blue chip atau big cap,” jelas Daniel kepada Kontan.co.id, Sabtu (19/2).

 

Menurut Daniel, secara historis saham-saham level dua dan level tiga mulai bergerak atau menguat seiring dengan mulai stagnannya saham-saham blue chip atau big cap. Dengan kata lain, akan terjadi rotasi dari saham blue chip ke saham tier dua dan tiga.

Meski belum banyak mendapat perhatian saat ini, Daniel mencatat ada beberapa gelar tier dua dan tiga yang menarik, seperti PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA).

Saham MLPL menarik karena didorong oleh penerbitan di harga Rp 500 per saham. Dana hasil penerbitan obligasi sebesar Rp 999,8 miliar akan digunakan untuk pembayaran utang dan pengembangan usaha.

Sementara itu, harga saham MPPA mengalami penyesuaian yang cukup signifikan setelah Grup Temasek menjual 69,8 juta lembar saham atau 0,83% di antaranya kepada MPPA. MPPA juga berencana melakukan ekspansi dengan toko lain seperti HyFresh dan beberapa supermarket lainnya.

Selain itu, MPPA telah bermitra dengan GoTo, Grab, Shopee dan jaringan e-commerce untuk membantu memasarkan produk mereka secara online. Harapannya, dengan bisnis online offline ini, MPPA mampu menunjukkan pertumbuhan positif di tahun 2022.

Untuk itu AISA akan berbagi, setelah restrukturisasi utangnya, AISA mampu mencatatkan kinerja yang memuaskan hingga kuartal III 2021. AISA mencatatkan laba bersih hingga Rp 17,9 miliar. Mengingat sebelumnya AISA mengalami kerugian hingga Rp 59,5 miliar. Jika tren ini berlanjut, kinerja AISA bisa kembali tahun ini.

Untuk ketiga saham di atas, Daniel merekomendasikan untuk membeli saham MLPL yang lemah dengan target harga Rp 320 per saham. Sedangkan untuk saham MPPA dan AISA, target harga masing-masing Rp 440 per saham dan Rp 250 per saham.

 

 

Sumber: kontan.co.id

Originally posted 2022-02-21 16:24:46.

Check Also

15 CRYPTO CURRENCY Terbaik Untuk Investasi Tahun 2022

Saat ini, banyak perusahaan di seluruh dunia berinvestasi dalam cryptocurrency. Inilah sebabnya mengapa banyak orang …